bruno mars

http://dc357.4shared.com/img/595846117/69006477/dlink__2Fdownload_2FCDK-hEhz_3Ftsid_3D20110515-075943-419de077/preview.mp3

Selasa, 08 Maret 2011

komunikasi pembangunan

1. Komunikasi Pembangunan
Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling berhubungan sangat erat. Kedudukan komunikasi dalam konteks pembangunan adalah “ as an integral part of development, and communication as a set of variables instrumental in bringing about development “ ( Roy dalam Jayaweera dan Anumagama, 1987).Siebert, Peterson dan Schramm (1956) menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi manusia, seseorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan
dan asumsi dasar yang dianut suatu masyarakat tentang asal usul manusia,masyarakat dan negara.Strategi pembangunan menentukan strategi komunikasi, maka makna komunikasi pembangunan pun bergantung pada modal atau paradigma pembangunan yang dipilih oleh suatu negara.Peranan komunikasi pembangunan telah banyak dibicarakan oleh para ahli,pada umumnya mereka sepakat bahwa komunikasi mempunyai andil penting dalam pembangunan. Everett M. Rogers (1985) menyatakan bahwa, secara sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak dari suatu bangsa. Pada bagian lain Rogers menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial. Perubahan yang dikehendaki dalam pembangunan tentunya perubahan ke arah yang lebih baik atau lebih maju keadaan sebelumnya. Oleh karena itu peranan komunikasi dalam pembangunan harus dikaitkan dengan arah perubahan tersebut.Artinya kegiatan komunikasi harus mampu mengantisipasi gerak pembangunan.Dikatakan bahwa pembangunan adalah merupakan proses, yang penekanannya pada keselarasan antara aspek kemajuan lahiriah dan kepuasanbatiniah. Dalam hal ini tentunya fungsi komunikasi harus berada di garis depan untuk merubah sikap dan perilaku manusia Indonesia sebagai pemeran utamapembangunan, baik sebagai subjek maupun sebagai objek pembangunan.
Komunikasi pembangunan sebagai sebuah kajian terbagi menjadi tiga perspektif utama yaitu, sistem, institusi media dan pesan. Perspektif sistem sendiri memiliki tiga pendekatan paradigma yang berbeda, pertama adalah paradigma dominan atau liberal, kemudian paradigma dependensia atau kritis dan paradigma “tanpa paradigma” yaitu paradigma alternative.
Bahwa keberhasilan pembangunan suatu negara tidak akan tercapai tanpa bantuan atau ketergantungan pihak lain. Paradigma ini beranggapan bahwa negara yang masih dan sangat tergantung kepada negara penguasa (negara kaya/maju) akan berujung pada anti pembangunan atau tak akan pernah melahirkan pembangunan. Teori ini dapat dikatakan sebagai penentang dari hegemoni negara-negara maju. Paradigma “tanpa paradigma” yaitu paradigma yang menempatakan dirinya sebagai pengawas pembangunan, dan tidak berfokus pada interaksi anatar element dalam suatu sistem. Peran media dalam komunikasi pembangunan dapat dibagi menjadi tiga yaitu, memperkuat proses pembangunan, tidak berkaitan dengan proses pembangunan, memperlambat proses pembangunan, peran tersebut tergantung pada kondisi yang ada atau apa yang diharapkan oleh pemerintah. Institusi media dipandang sebagai sumber kekuatan utama dalam mengubah pikiran, sikap dan perilaku masyarakat.
SistemKomunikasiPembangunan

Dalam proses komunikasi pembangunan maka fungsi komunikasi adalah sebagai salah satu di antara sub sistem dalam sistem pengelolaan perubahan (Change Management System), yaitu :
Sub sistem organisasi (organizational sub system);
Sub sitem komunikasi (communication sub system);
Sub sistem tujuan perubahan (change target sub system).

Mekanismenya : organisasi sebagai bentuk ikatan dan subsistem merupakan input yang penting, komunikasi sebagai pengolah (processor)nya dan change target sub system sebagai outputnya. Bagaimana output sangat ditentukan oleh komunikasi sebagai prossercornya. Setiap komunikasi pembangunan menginginkan adanya perubahan nilai ataupun penggunaan suatu nilai lama untuk tujuan yang baru. Perubahan dalam nilai maupun dalam tujuan dengan sendirinya akan menginginkan perubahan sikap (attitude change) dari setiap anggota masyarakat. Salah atu syarat yang terpenting dari komunikasi pembangunan adalah bahwa motivasi penduduk harus diketahui untuk dimanfaatkan dan dikaitkan dengan idea pembangunan. Berdasarkan motivasi tersebut akan menentukan sikap yaitu predisposisi seseorang untuk menilai suatu lambang atau objek ataupun aspek hidupnya dalam nilai yang menguntungkan atau pun merugikan. Apabila penilaian ini diadakan secara tersusun maka akan terbentuklah sistem nilai. Melalui komunikasi sosial maka komunikator akan cepat mengetahui apa yang merupakan motivasi pokok dari komunikan (baik perseorangan maupun kelompok).Sesuai dengan motivasinya maka manusia akan membentuk sikapnya terhadap idea pembangunan pula dan memberi atau pun menolak pemberian partisipasinya. Pembentukan sikap merupakan hasil dari pengalaman, maka proses penerimaan sikap yang baru terjadi melalui proses belajar, yaitu mengadakan penyesuaian individu terhadap kelompok ataupun setelah melalui proses balajar memahami dalam jangka waktu yang panjang.

Komunikasi Pembangunan merupakan suatu kegiatan atau suatu proses yang menginginkan perubahan besar-besaran dalam sikap, mental dan tingkah laku manusia. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik berikut :

Teknik persuasi (persuasion technique
Teknik pengadaan situasi sedemikian rupa sehingga orang terpaksa secara tidak langsung mengubah sikapnya (compulsion technique)
Teknik dengan mengulang apa yang diharapkan akan masuk dalam bidang bawah sadar seseorang sehingga ia mengubah sikap diri sesuai dengan apa yang diulang (pervasion technique)
memaksa secara langsung pengadaan perubahan sikap, dengan dengan hukuman fisik ataupun materi (coersion technique)
Perubahan-perubahan dalam pembangunan menimbulkan impact communication pembangunan. Untuk mengubah mental, sikap ataupun tingkah laku seseorang tidaklah mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar